Sabtu, 07 Desember 2013

dasar kas



I.                   PERAGA 3-4
Dasar Kas :
suatu metode pencatatan dalam akuntansi, dimana dalam hal ini setiap transaksi yang terjadi dicatat   berdasarkan jumlah nominal yang diterima. Contoh : pada tanggal 1 januari PT. X membayar sewa  gedung sebesar 2.000.000 untuk 2 bulan, maka pada tanggal yang bersangkutan PT. X akan menjurnal :
                                 Beban sewa            2.000.000                                 
                                            kas                      2.000.000
Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa penggunaan metode cash basis dilakukan dengan prinsip bahwa setiap transaksi dicatatkan berdasarkan jumlah nominal yang diterima.
Dasar Akrual :
suatu metode pencatatan dalam akuntansi, dimana dalam hal ini setiap transaksi yang terjadi dicatat   berdasarkan konsep pengakuan yang sesungguhnya, Contoh: pada tanggal 1 januari PT. X membayar sewa  gedung  sebesar 2.000.000 untuk 2 bulan, maka pada tanggal yang bersangkutan PT. X akan menjurnal :
                               Sewa dibayar dimuka        2.000.000
                                          Kas                                2.000.000

dari jurnal pada akrual basis dapat terlihat bahwa pembayaran yang dilakukan terhadap pengeluaran sewa gedung sebesar 2.000.000 untuk masa 2 bulan, tidak langsung dianggap sebagai beban yang terjadi. Melainkan pengeluaran tersebut masih dianggap perusahaan sebagai asset/harta dari perusahaan, hal ini dikarenakan perusahaan walaupun sudah membayar tetapi belum menerima manfaat dari aktivitas penyewaan gedung tersebut. Maka biasanya pada akhir periode tutup buku perusahaan X akan melakukan jurnal penyesuaian ( adjusment ).




Dasar kas ± penyesuaian yang diperlukan = dasar akrual
A.     Penerimaan Penjualan(Penjualan Tunai + Penagihan Piutang Usaha) + Piutang Usaha Akhir Periode = Penjualan Bersih
·         Berarti Penjualan yang dilakukan perusahan ditambah piutang yang sudah tertagih adalah penerimaan penjualan pada periode akuntansi tersebut. Lalu bila ditambahkan oleh Piutang Usaha Akhir Periode (piutang belum tertagih) maka kita akan mengetahui jumlah penjualan bersih yang dilakukan oleh perusahaan pada periode tersebut.

B.      Penerimaan Sewa + Sewa Diterima di Muka pada awal Periode = Pendapatan Sewa
·         Penerimaan pendapatan dari sewa yang dilakukan oleh perusahan pada suatu periode ditambah sewa diterima dimuka pada awal periode (uang sewa sudah di terima dan diakui sebagai pendapatan, tetapi perusahaan belum melakukan jasa sewanya) akan menghasilkan pendapatan sewa yang dilakukan perusahaan pada periode tersebut.

C.      Penerimaan kas dari bunga + Piutang Bunga akhir periode = Pendapatan Bunga
·         Penerimaan pendapatan perusahan yang dihasilkan oleh bunga (bunga saham,dll) pada suatu periode ditambah piutang bunga yang didapat di akhir periode(belum diterima) akan menghasilkan pendapatan bunga yang didapat oleh perusahaan pada periode tersebut.

D.      (Pembelian  Tunai + Pembayaran kas untuk hutang usaha = Harga Pokok Penjualan)
Persediaan awal barang dagangan ditambah pembelian bersih dan dikurang persediaan akhir maka akan menghasilkan harga pokok penjualan .
Ket :
1.       Barang yang tersedia untuk dijual yaitu Persediaan awal barang dagangan ditambah  pembelian bersih.
2.       Pembelian bersih yaitu Pembelian ditambah biaya angkut pembelian dan dikurangi retur pembelian dikurangi lagi potongan pembelian. Atau
3.       Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut
Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian
E.       Pembayaran Beban (pembayaran kas untuk sewa, listrik dan air, upah dan lain-lain)
Dari beban di bayar di muka (awal periode) dikurangi beban dibayar (di akhir periode) akan menghasilkan beban operasi (inget kecuali beban penyusutan dan beban nonkas)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar