I.
AKTIVA LANCAR DAN
KEWAJIBAN LANCAR
Aktiva lancar mencangkup
kas dan sumber daya yang layak diharapkan dapat diubah menjadi kas selama
siklus operasi normal suatu perusahaan atau didalam jangka waktu satu tahun,
periode mana yang lebih panjang. Siklus
operasi normal adalah waktu yang diperlukan bagi kas agar dapat diubah
menjadi persediaan, persediaan menjadi piuang, dan piutang akan akhirnya
menjadi kas. Apabila siklus operasinya lebih panjang dari satu tahun. Misalnya
industry tembakau, maka digunakan periode yang lebih panjang.
Dalam kalimat singkat, siklus operasi (operating
cycle) suatu perusahaan adalah jumlah hari yang dibutuhkan
untuk mengkonversikan ‘barang persediaan’ dan ‘piutang’ MENJADI ‘kas’ (masuk).
Semakin pendek siklus operasi semakin bagus.
Siklus
operasi atau operating cycles bisa dihitung dengan cara menjumlahkan ‘usia rata-rata
persediaan’ dengan ‘waktu rata-rata penagihan piutang’.
Siklus Operasi
-
Pada saat pengakuan Pendapatan ada
hubungannya Piutang Usaha.
-
Hal ini jika adanya pelunasan penjualan
atau pendapatan dalam kredit.
-
Piutang Usaha biasa timbul jika telah
terjadi penyerahan barang/ jasa ke pelanggan
Piutang
adalah semua klaim dari suatu perusahaan, yang akan diterima dalam bentuk kas.
ü Piutang Dagang / Trade receivables: piutang dari kegiatan operasi normal
perusahaan, penjualan barang dgg / jasa secara kredit pd pelanggan.
ü Wesel Tagih / Notes receivable: jika piutang ada janji pembayaran tertulis
secara formal.
ü Piutang Non Dagang / Nontrade receivables: semua jenis piutang dagang lain yang tidak
ada kaitan dengan penjualan barang / jasa
Aktiva Lancar / Current Assets:
Semua
piutang yang dapat ditagih dalam satu tahun/ satu siklus operasi normal
perusahaan.
Transaksi
yg termasuk dalam Piutang Non Dagang:
§ Penjualan
surat berharga / properti
§ Deposit / simpanan menjamin pelaksanaan kontrak.
§ Pengembalian
pajak
§ Piutang
dividen & bunga
Ada
beberapa pengecualian terhadap aktiva lancar yang dicatat. Kas yang
penggunaannya terbatas, misalnya yang disediakan untuk perolehan aktiva tak lancar
atau disisihkan untuk melunasi hutang tak lancar, tak boleh dicantumkan dalam
aktiva lancar.
Sebagai
contoh, wesel tagih yang jatuh tempo dalam 15 bulan dan diperoleh dari
penjualan tanah yang semula dimiliki untuk investasi, akan diklaifikasikan
sebagai aktiva tidak lancar kendatipun siklus ekonominya berlangsung 15 bulan.
Selain
kas, piutang, dan persediaan, aktiva lancar khususnya juga mencangkup sumber
daya seperti biaya dibayar dimuka dan sekuritas yang dapet dipasarkan.
Pembayaran
dimuka jangka panjang harus dilaporkan sebagai aktiva tak lancar dan dibebankan
pada operasi beberapa tahun.
Jika sekuiritas (surat
berharga) perusahaan, entah yang dapat dijual atau tidak, dimaksudkan untuk
pengendalian dan bukan untuk mengubahnya kembali menjadi kas selama siklus
operasi normal, sekuiitas tidak boleh ditetapkan sebagai aktiva lancar.
Aktiva lancar dicatat
pada neraca menurut urutan likuiditas. Aktiva ini, kecuali sekuritas yang dapat
segera dijual dan persediaan, biasanya dilaporkan menurut nilai estimasi yang
dapat direalisasikan. Jadi, saldo-saldo piutang lancar harus dikurangi dengan
penyisihan atas estimasi piutang tak tertagih.
Terima kasih atas informasinya.
BalasHapusTerima kasih atas informasi nya, hari
BalasHapus