Jumat, 26 April 2013

faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pembangunan ekonomi


Nama                          NPM
Indri Agustian F          (23212717)
Mega Nirmala p          (24212514)
Tiara Diana Y             (27212369)

TUGAS KEDUA !!

SOAL             :
1.    Sebut dan jelaskan factor apa yang mempengaruhi pemilihan strategi pembangunan ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh pertanyaan ‘Apa tujuan yang hendak dicapai?’

JAWAB  :

Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pembangunan
Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan “Apa tujuan yang hendak dicapai?”
Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan-lah yang mungkin akan dicapai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan dipergunakan. Perkembangan Ekonomi suatu negara dapat dilihat dari perubahan-perubahan di dalam stabilitas atau keseimbangannyan kapasitas perekonomian dalam jangka waktu yang lama. Ada beberapa karakteristik perkembangan ekonomi modern yang ditinjau dari interrelasi, yaitu:
v  Tingginya tingkat pengeluaran perkapita dengan meningkatnya produktifitas tenaga kerja yang cepat
v  Tingginya tingkat penghasilan perkapita yang dapat mengubah tingginya tingkat konsumsi perkapita
v  Teknologi yang maju guna merubah structural skala produk dan karakteristik unit usaha ekonomi yang dicapai.
Ekonomi Pembangunan adalah salah salu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang pembangunan perekonomian masyarakat di negara berkembang atau Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi.
Pembagunan ekonomi adalah proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkatkan atau Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya atau Suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkatkan dalam jangka panjang.
Meningkatnya pendapatan perkapita merupakan cerminan dari timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat. Tujuan pembangunan ekonomi adalah menciptakan pertumbuhan GNP. Pertumbuhan GNP ditunjukkan dengan meningkatnya mutu pendidikan, menambahnya penghasilan pertanian, kurangnya angka kemiskinan, dan bertambahnya modal Negara.

Manfaat pembangunan ekonomi yaitu :
Ø Meningkatnya GNP
Ø Mengurangi pengangguran
Ø Meningkatkan kemakmuran
Ø Pengelolaan alam yang lebih baik
Ø Modal yang terkumpul
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi yaitu :
Ø Ukuran suatu Negara (geografis, penduduk dan pendapatan)
Ø Sistem & struktur politik
Ø Latar belakang histories
Ø Hubungan internasional
Ø Bantuan modal internasional
Ø Pemerataan & pertumbuhan penduduk
Ø Pendidikan
Ø Teknologi
Ø Ciri perencanaan pembangunan :
Ø Berisi upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi
Ø Meningkatnya pendapatan perkapita
Ø Merubah struktur ekonomi
Ø Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat
Ø Pemerataan pembangunan

Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia yang Diarahkan pada Repelita
Sebelum orde baru strategi pembangunan diIndonesiasecara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya kecendrungan lebih menitik beratkan pada tujuan-tujuan politik dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal orde baru, strategi pembangunan diIndonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi).
Dari keterangan pemerintah yang ada, dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi pembangunan di Indonesiatidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, Indonesiatidak mengesampingkan strategi pertumbuhan dan strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibaginya wilayahIndonesiadengan berbagai wilayah pembangunan I, II, III dan seterusnya). Periode ini kemudian disusul dengan periode Repelita dan dalam setiap Repelita, khususnya sejak Repelita II, strategi pembangunan ekonomi yang diberlakukan di Indonesia adalah strategi yang mengacu pada pertumbuhan yang sekaligus berorientasi pada keadilan (pemerataan), menghapus kemiskinan, dan juga keadilan (pemerataan) antar daerah. Pembagian wilayah pembangunan ini tidak didasarkan pada pembagian secara adminstratif politis yang ada. Strategi tersebut dipertegas dengan ditetapkannya sasaran atau titik berat setiap Repelita.
Tujuan Analisis Ekonomi Pembangunan :
·                Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan  ketiadaan pembangunan.
·                Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan  keterlambatan pembangunan.
·                Mengemukakan cara-cara pendekatan yang  dapat ditempuh untuk mengatasi masalah- masalah yang dihadapi sehingga mempercepat   jalannya pembangunan.

Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan sendiri adalah upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, atau sebagai peran arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang ingin dicapai sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembangunan.
Ciri perencanaan pembangunan :
§    Berisi upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi
§    Meningkatnya pendapatan perkapita
§    Merubah struktur ekonomi
§    Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat
§    Pemerataan pembangunan
Apapun definisi perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjikroamijojo.
Manfaat Perencanaan adalah Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan risiko-risiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak pastian dapat dibatasi seminim mungkin.
Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
Penggunaan dan aloksi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus dapat ditingkatkan.
Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
Adapun rumusan tujuan kebijakan pembangunan dan target yang lebih spesifik untuk tujuan pembangunan yaitu:
ü   Pembanguna sumber daya insani merupakan tujuan pertama kali dari kebijakan pembangunan
ü   Perluasan produksi yang bermanfaat
ü   Perbaikan kualitas hidup dengan memberikan prioritas pada 3 hal yakni terciptanya lapangan kerja, sistem keamanan yang luas dan pembagian kekayaan dan pendapatan yang merata.
ü   Pembangunan yang seimbang yakni harmonisasi antar daerah berbeda dalam satu Negara dan antar sektor ekonomi
ü   Teknologi baru yakni berkembangnya teknologi tepat guna yang sesuai kondisi dan aspirasi Negara
ü   Berkurangnya ketergantungan pada dunia luar dan dengan semakin menyatunya kerjasama yang solid dalam Negara.

Periode Perekonomian Pembangunan
Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi diIndonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni :
Periode sebelum Orde baru, dibagi dalam :
Periode 1945 – 1950
Periode 1951 – 1955
Periode 1956 – 1960
Periode 1961 – 1965

Sebelum Perang Dunia II para ilmuwan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi, karena faktor-faktor sbb :
·                Masih banyak negara sebagai negara jajahan
·                Kurang adanya usaha dari tokoh masyarakat  untuk membahas pembangunan ekonomi.  Lebih mementingkan usaha untuk meraih  kemerdekaan dari penjajah.
·                Parapakar ekonomi lebih banyak menganalisis  kegagalan ekonomi dan tingginya tingkat  pengangguran (depresi berat).
Pasca Perang Dunia II (Th. 1942), banyak negara memperoleh kemerdekaan (India, Pakistan, Phillipina, Korea  & Indonesia), perhatian terhadap pembangunan ekonomi mulai berkembang disebabkan oleh :
·                Negara jajahan yang memperoleh kemerdekaan
·                Berkembangnya cita-cita negara yang baru merdeka untuk mengejar ketertinggalannya di bidang ekonomi.
·                Adanya keinginan dari negara maju untuk  membantu negara berkembang dalam mempercepat
3. Pembangunan ekonomi.
Periode setelah Orde baru, dibagi dalam :
Periode 1966 s/d 1958, Periode Stabilisasi dan Rehabilitasi
Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94

kasus/gambar ilustrasi setiap strategi


Nama                          NPM
Indri Agustian F          (23212717)
Mega Nirmala p          (24212514)
Tiara Diana Y             (27212369)


TUGAS PERTAMA !!

SOAL               :
1.    Berikan kasus/gambar ilustrasi untuk penjelasan setiap strategi pada soal nomor 1

JAWAB  :

v  Kasus Strategi Pertumbuhan
Menteri Keuangan Uni Eropa mengakui strategi pertumbuhan ekonomi di wilayahnya gagal, kecuali langkah berani diambil guna pemulihan ekonomi yang stagnan.
"Sebagian besar negara Eropa menderita interaksi yang saling menjadikan keuntungan produktivitas terbatas, deleveraging berlarut-larut, sektor perbankan lemah dan harga relatif terdistorsi," kata studi yang dilakukan media Bruegel, seperti dilansir dari The Irish Times, Sabtu (13/4/2013)
"Kombinasi ini memberikan kontribusi melemahnya pertumbuhan ekonomi. Ini sebagai gambaran gelap yang menyerukan tindakan kebijakan yang berani secara signifikan melampaui apa yang saat ini sedang dilakukan," tambahnya.
Dalam 30 tahun lalu, output dari negara-negara yang membentuk Uni Eropa sampai ekspansi 2004 adalah 15 persen lebih tinggi dari Amerika Serikat, kemungkinan menjadi 17 persen lebih rendah pada 2017.
Hal ini karena produktivitas di Eropa telah jatuh sejak 2007, di mana pasar tenaga kerja lambat bereaksi terhadap siklus ekonomi dan ekonomi lebih terfokus pada imitasi dari inovasi. Sebanyak 17 negara yang menggunakan mata uang euro berada dalam resesi tahun lalu dan akan berkontraksi lebih lanjut tahun ini, akibat krisis utang.

v  Kasus Strategi Pembangunan Dengan Pemerataan
Tak dapat dipungkiri, kondisi geografis suatu daerah mempunyai peranan penting dalam kemajuan pembangunan. Daerah yang berada di wilayah strategis sangat signifikan dalam mempercepat dan meningkatkan pembangunan ekonomi. Sebagai contoh, Provinsi Banten yang secara geografis bisa dibagi dalam dua wilayah pembangunan, yaitu utara dan selatan. Bagian utara meliputi Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Cilegon. Sedangkan bagian selatan meliputi Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Serang.
Daerah bagian selatan relatif tertinggal dibandingkan daerah bagian utara. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB 2009 di Kabupaten Pandeglang dan Lebak bagian selatan masing-masing mencapai Rp 3,9 miliar dan Rp 3,8 miliar. Sedangkan bagian utara seperti Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang mencapai Rp 17 miliar dan Rp 27 miliar. Padahal, Kabupaten Lebak dan Pandeglang luasnya 63,89 persen dari luas Banten. Sementara Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang hanya 12.06 persen luas Banten.
Kondisi tersebut disebabkan oleh geografi-strategis daerah bagian utara yang sangat dekat dengan kota metropolis DKI Jakarta. Posisi Tangerang dan Kota Tangerang sebelah utara merupakan hinterland bagi DKI Jakarta. Tangerang lebih melayani Jakarta dibandingkan wilayah selatan. Sebaliknya, bagian selatan seolah menjadi daerah yang berdiri sendiri. Di samping itu, kawasan bagian utara merupakan spill over (tumpahan) pembangunan di DKI Jakarta. Bisa dilihat misalnya, Kota Tangsel yang relaf baru sudah memiliki indikator pembangunan sangat baik. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tangsel sudah mencapai 75,1 dan pendapatan per kapita Rp 8.459 juta lebih.
Oleh karena itu, ketimpangan yang terjadi antara utara-selatan harus segera diatasi, salah satunya, melalui strategi pembangunan jangka panjang dengan memaksimalkan potensi daerah tertinggal. Saat ini, strategi yang tengah dikembangkan, antara lain, dengan menjadikan daerah bagian selatan sebagai kawasan minapolitan. Konsep utamanya adalah pembangunan kelautan dan perikanan yang berbasis kawasan dengan keterpaduan lintas sektor untuk peningkatan taraf hidup masyarakat. Sedangkan prinsipnya adalah pengembangan kewilayahan yang efektif, efisien disertai dukungan lintas sektor.
Lokasi-lokasi pengembangan minapolitan Banten meliputi Pelabuhan perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Kota Serang, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan, Kabupaten Pandeglang, kawasan budidaya rumput laut Pontang, Kota Serang, dan kawasan budidaya kerang Panimbang dan kawasan pangkalan pendaratan ikan (PPI) Binuangeun. Lokasi itu merupakan sentra pengembangan perikanan yang diprioritaskan. Mulai 2012 empat kawasan pelabuhan perikanan tersebut akan menjadi kawasan minapolitan di Banten untuk jenis perikanan tangkap.
Anggaran sektoral pada DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan) Banten akan difokuskan untuk memberikan input produksi serta sarana dan prasarana pokok. Sedangkan yang lintas sektoral berupa penyediaan prasarana pendukung seperti jalan, saluran irigasi serta dukungan lain yang diperlukan. Dalam pelaksanaannya, sebagain besar yang dimiliki akan difokuskan pada lokasi minapolitan dimaksud.
Proyek pengembangan kawasan minapolitan di Banten ini akan menjadi percontohan nasional bagi sektor kelautan dan perikanan. Karena itu, proyek ini perl dikawal oleh seluruh elemen masyarakat supaya proyek ini berhasil. Pengembangan kawasan minapolitan harus menjadi prioritas utama yang dikerjakan sungguh-sungguh di masing-masing daerah. Dukungan dan kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program strategis ini, sehingga kesenjangan pembangunan dapat teratasi. 

v  Kasus Strategi Ketergantungan
Gambar ketergantungan pangan (bawang merah)

Pemerintah belum serius memperhatikan kebijakan terkait ketahanan pangan.
PEKANBARU - Ketergantungan produk hasil pertanian pada asing, khususnya pangan seperti bawang merah dan bawang putih, dapat mengancam kedaulatan negara, kata pengamat ekonomi dari Universitas Riau Ediyanus Herman Halim.
"Untuk itu, pemerintah harus berupaya agar negara ini bisa terlepas dari ketergantungan suplai bahan kebutuhan pokok tersebut dengan kiat-kiat yang jitu," kata Ediyanus kepada Antara di Pekanbaru, Rabu (20/3). Menurut dia, bawang merupakan komoditas strategis yang menguasai hajat hidup orang banyak, sehingga menjadi bagian penting dari ketahanan negara.
Untuk mencukupi kebutuhan komoditas strategis ini, kata dia, maka kebutuhannya tidak boleh digantungkan sepenuhnya pada pihak asing, karena komoditas tersebut merupakan bentuk kedaulatan pangan yang secara komprehensif akan mempengaruhi kedaulatan negara. Ediyanus menjelaskan, produk pangan strategis seperti bawang merupakan kebutuhan yang telah menjadi sumber kehidupan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Untuk itu, keseimbangannya harus tetap terjaga. Mulai dari hasil pertanian dalam negeri, hingga terkait harganya juga harus saling menguntungkan kedua belah pihak, baik petani maupun konsumen (masyarakat)," katanya.
Satu hal yang harus diketahui, demikian Ediyanus, bicara soal bawang merah atau bawang putih, tidak hanya berbicara soal kebutuhan pokok, namun juga terkait sosial masyarakat dan kedaulatan negara.
"Hal itu dapat dilihat dari peristiwa mahalnya harga bawang. Peristiwa ini membuat masyarakat begitu 'menjerit' dan begitu menimbulkan kepanikan," katanya.
Yang juga harus dipahami lagi, kata dia, jika peristiwa kelangkaan bahan pangan termasuk bawang terus terjadi, maka bukan tidak mungkin akan memicu konflik horizontal di tengah masyarakat yang tidak puas dengan kebijakan-kebijakan pemerintah.
Ediyanus berpandangan bahwa sejauh ini upaya ketahanan pangan yang dilakukan pemerintah masih belum begitu optimal sehingga sering gagal karena pemerintah tidak konsisten dalam menjaga ketahanan pangan yang merupakan bagian penting dari ketahanan nasional.
"Sudah saatnya dan sepantasnya, setiap bangsa berjuang melawan ketergantungan pada bangsa asing guna menjaga keutuhan kedaulatan khususnya pada ketahanan pangan," katanya.
Dia mengatakan, sejauh ini pemerintah juga belum cukup serius untuk memperhatikan kebijakan-kebijakan terkait masalah pangan atau ketahanan pangan.
Kondisi demikian menurut dia sangat mengkhawatirkan, mengingat pertumbuhan penduduk Indonesia yang begitu pesat, tidak didukung dengan perluasan lahan pertanian yang memadai. Sehingga, kata dia, ketergantungan dengan produk pangan asing bukan malah berkurang justru malah meningkat setiap tahunnya.
"Pemerintah harus mengkoreksi berbagai kebijakannya. Jangan sampai kepentingan politik justru melemahkan ketahanan pangan dalam negeri hingga mengancam kedaulatan negara," demikian Ediyanus.

v  Gambar Strategi yang Berwawasan Ruang
\
Pembangunan harus berwawasan ruang
JAKARTA (Suara Karya)- Saat ini seluruh elemen masyarakat didunia memperhatikan berbagai isu ruang lingkungan, terutama dikaitkan dengan meningkatnya intensitas pembangunan.
Ini merupakan dampak berbagai masalah perubahan iklim dan pemanasan global yang sama-sama dihadapi dan dirasakan setiap Bangsa dan Negara didunia. Untuk itu, tidak berlebihan jika sektor jasa konstruksi di Indonesia pada 2012 ini juga harus mengedepankan pembangunan dan hasil karya yang berwawasan ruang lingkungan.
Demikian dikatakan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto saat membuka Pameran Konstruksi Indonesia 2012 yang mengankat tema “Harmonisasi Konstruksi yang berwawasan ruang lingkungan” di Jakarta, Rabu (27/6) malam.
Menurut Djoko, untuk menembus pasarglobal dan memantapkan predikat Indonesia sebagai negara tujuan investasi (investment grade), maka penting bagi pelaku usaha sektor jasa konstruksi dan sektor lainnya untuk selalu memperhatikan dan pe\duli terhadap isu strategis ditingkat global.
Lebih jauh Djoko mengatakan, agenda pameran ini menjadi milik seluruh masyarakat disektor jasa konstruksi dan ajang pertemuan pelaku usaha diseluruh Tanah Air, bahkan dari berbagai belahan dunia.
Pameran Konstruksi Indonesia telah menjadi media pertukaran informasi dan komunikasi didunia bisnis, baik nasional maupun internasional. Selain itu juga menjadi ajang promosi untuk menggairahkan investasi dan kegiatan konstruksi di Tanah Air.
Sementara itu, Kepala Badan Pembinaan Konstruksi (Bapekons) Kementrian PU Bambang Goeritno mengemukakan, sektor jasa konstruksi mempunyai andil besar dan berkaitan erat dengan masalah lingkungan maupun perubahan iklim.
Karena itu, pelaku usaha jasa konstruksi di Indonesia dituntut untuk lebih responsif terhadap kebijakan dan isu ruang lingkungan, khususnya dalam setiap kegiatan dan pekerjaan dilakukan.
Kegiatan Pameran Konstruksi Indonesia 2012 juga mengusung kompetisi penyelenggaraan konstruksi yang berwawasan ruang lingkungan, antara lain lomba dan sarasehan pekerja sektor jasa konstruksi, kompetisi foto, lomba jurnalistik/karya tulis dimedia cetak serta lomba karya tulis ilmiah terkait konstruksi. Selain itu, pemberian penghargaan karya konstruksi dan kinerja proyek konstruksi serta penyusunan buku dan pameran maupun seminar.
Puncak acara Pameran Konstruksi Indonesia 2012 akan diselenggarakan seminar dan pameran yang melibatkan pelaku usaha jasa konstruksi berstatus swasta dan BUMN, industri dan pemasok bahan/peralatan konstruksi, pengguna jasa, asosiasi konstruksi, serta asuransi dan perbankan.
Pameran yang akan dilaksanakan pada 29 November-2 Desember 2012 ini dilaksanakan untuk memfasilitasi komunikasi dan interaksi antara para pemangku kepentingan, sekaligus sebagai media pameran produk konstruksi.

v  Kasus Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial akan memfokuskan program penanganan kemiskinan di daerah perbatasan dan daerah tertinggal pada 2012. Dirjen Pemberdayaan Sosial, Hartono Laras mengatakan, fokus kerja dilakukan di 50 kabupaten tertinggal dan 39 titik wilayah perbatasan antarnegara.
Menurut dia, program-program yang sudah berjalan di pedesaan dan perkotaan juga akan terus dilanjutkan. Ia mencontohkan, di wilayah perbatasan Camar Bulan di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, penanganan kemiskinan akan lebih difokuskan agar masyarakat bisa sejahtera.
Program penanganan kemiskinan juga dilakukan di wilayah-wilayah khusus perkotaan, seperti wilayah kumuh.
Dana yang dianggarkan untuk program penanggulangan kemiskinan pada 2012 sebesar Rp754 miliar, sebagian besar hingga 57 persen dialirkan ke daerah dan selebihnya untuk pusat.
"Saya berharap untuk masalah penanganan kemiskinan tidak hanya dilakukan pemerintah dan anggaran dari APBN, tapi bagaimana caranya merangkul pihak-pihak lain," ujar Hartono di Jakarta, Jumat (3/2).
Selain penanganan kemiskinan juga dilakukan pemberdayaan ekonomi melalui kelompok usaha bersama (kube) bagi masyarakat perbatasan sehingga lebih efektif meningkatkan kesejahteraan warga miskin.
Anggaran untuk program Kube 2012 sebesar Rp133 miliar untuk di perkotaan dan Rp291 miliar untuk wilayah pedesaan. Jumlah tersebut berbeda karena karakteristik wilayah yang juga berbeda sebab di perkotaan karena masalah sosial tinggi seperti masalah wilayah kumuh dan kriminalitas tinggi.

strategi pembangunan ekonomi


Nama                          NPM
Indri Agustian F          (23212717)
Mega Nirmala p          (24212514)
Tiara Diana Y             (27212369)


TUGAS PERTAMA !!

SOAL      :
1.      Apa yang dimaksud dengan strategi pembangunan ekonomi yang meliputi :
·         Strategi pertumbuhan
·         Strategi pembangunan dengan pemerataan
·         Strategi ketergantungan
·         Strategi yang berwawasan ruang
·         Strategi pendekatan kebutuhan pokok

JAWAB  :

MACAM – MACAM STRATEGI PEMBANGUNAN INDONESIA
Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Beberapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat disampaikan adalah :
1.    Strategi Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
• Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
• Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian kembali.
• Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.
• Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.

2.    Strategi pembangunan dengan pemerataan
Keadaan sosial antara si kaya dan si miskin mendorong para ilmuwan untuk mencari alternatif. Alternatif baru yang muncul adalah strategi pembangunan pemerataan. Strategi ini dikemukakan oleh Ilma Aldeman danMorris. Yang menonjol pada pertumbuhan pemerataan ini adalah ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik social engineering, seperti melalui penyusunan rencana induk, paket program terpadu. Dengan kata lain, pembangunan masih diselenggarakan atas dasar persepsi, instrumen yang ditentukan dari dan oleh mereka yang berada “diatas” (Ismid Hadad, 1980). Namun ternyata model pertumbuhan pemerataan ini juga belum mampu memecahkan masalah pokok yang dihadapi negara-negara sedang berkembang seperti pengangguran masal, kemiskinan struktural dan kepincangan sosial.

3.    Strategi ketergantungan
Teori ketergantungan muncul dari pertemuan ahli-ahli ekonomi Amerika Latin pada tahun 1965 di Mexico City. Menjelaskan dasar-dasar kemiskinan yang diderita oleh negara-negara sedang berkembang, khususnya negara-negra Amerika Latin. Yang menarik dari teori ketergantungan adalah munculnya istilah dualisme utara-selatan, desa-kota, corepriphery yang pada dirinya mencerminkan adanya pemikiran pembangunan yang berwawasan ruang.
Pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Konsep ini timbul dikarenakan tidak sempurnanya strategi pertumbuhan dan strategi pembangunan dengan pemerataan.
Inti dari konsep strategi ketergantungan adalah :
Kemiskinan di negara–negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak/negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungandari pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencintai produk nasional.
Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “. . . . .teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan, namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (selfdevelopment). Sebab selalu akan gampang sekali bagi kita untuk menumpahkan semua kesalahan pada pihak luar yang memeras, sementara pemerasan yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat kita sendiri dibiarkan saja . . . “ ( Kothari dalam Ismid Hadad, 1980 ).

4.    Strategi yang berwawasan ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab – sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya / maju. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan / pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.

5.    Strategi Pendekatan kebutuhan pokok
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan olehOrganisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.