Sabtu, 07 Desember 2013

BARANG DALAM PROSES



XI. BARANG DALAM PROSES

                Barang dalam proses/Pekerjaan dalam proses terdiri dari bahan baku yang sebagian telah dip roses dan perlu dikerjakan lebih lanjut sebelum dijual. Terdiri dari biaya :
1.       Bahan Langsung
Bahan langsung (Bahan Baku), yaitu bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari produk jadi. Bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan komponen utama dari suatu produk. Bahan baku biasanya mudah ditelusuri dalam suatu produk dan harganya relative tinggi dibandingkan dengan bahan pembantu. Misalkan produk kursi rotan bahan bakunya rotan. Adapun bahan pembantu dari produk kursi rotan, seperti paku, lem kayu, dempul, dan lain-lain.
Adapun dasar penyusunan anggaran bahan baku bersumber dari anggaran produksi, rencana persediaan bahan baku, dan standar bahan baku dipakai. Formula yang dipergunakan untuk menyusun anggaran bahan baku sebagai berikut :

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4412/tbl3.gif

2.       Upah Langsung
Yang dimaksud dengan biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan  untuk membiayai penggunaan tenaga kerja (manusia) dalam proses produksi. Dalam biaya tenaga kerja langsung kita perlu memiliki waktu kerja dan upah yang akan dibayarkan kepada pekerja untuk dapat menghitung biaya tenaga kerja langsung seperti dalam rumus ini :
\text{Biaya tenaga kerja langsung} = \text{waktu kerja} \times \text{upah}





3.       Overhead Pabrik
A.      Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Sifatnya
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam Biaya Overhead Pabrik dikelompokan menjadi beberapa golongan berikut ini :
·         Biaya Bahan Penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relative kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.
·          Biaya Reparasi dan Pemeliharaan adalah biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang, biaya bahan habis pakai dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan.
·         Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu.
·         Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap adalah biaya-biaya depersiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan ekuipmen, perkakas laboratorium, alat kerja, dan aktiva tetap lain yang digunakan pabrik.
·         Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu adalah biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan ekuipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-run.
·         Biaya Overhead Pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya.

B.      Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Prilakunya Dalam Hubungan Dengan Perubahan Volume Produksi
·         Biaya Overhead Pabrik variable adalah Biaya Overhead Pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
·         Biaya Overhead Pabrik tetap adalah Biaya Overhead Pabrik yang tidak berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.
·         Biaya Overhead Pabrik semivasiabel adalah Biaya Overhead Pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya Overhead Pabrik yang bersifat semivariabel dipecah menjadi dua unsur yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

C.       Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Hubungannya Dengan Departemen
·         Biaya Overhead Pabrik langsung departemen adalah Biaya Overhead Pabrik yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati departemen tersebut.
·         Biaya Overhead Pabrik tidak langsung departemen adalah Biaya Overhead Pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.


BOP-V dibebankan                          xxxx
                                BOP-V Sesungguhnya                    xxxx
Jurnal untuk mencatat selisih BOP :
                -              Selisih BOP-V                                     xxxx
                                                BOP-V Sesungguhnya                    xxxx
                                                (underapplied BOP)
                                               
BOP-V Sesungguhnya                    xxxx
                                Selisih BOP-V                                     xxxx
                                 (overupplied BOP)

Barang Jadi
Barang-barang yang sudah selesai diproses dalam suatu proses produksi dan sudah siap dipasarkan . Dari barang jadi inilah kita dapat menghitung harga pokok penjualan.
Berikut adalah rumus yang dapat digunakan dalam menghitung harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur, berbeda dengan perhitungan harga pokok penjualan pada perusahaan dagang, untuk perusahaan manufajtur tergolong lebih rumit dibanding dengan perusahaan dagang :

PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN (MANUFAKTUR)



PERSEDIAAN BAHAN BAKU AWAL
XXX

DITAMBAH :
PEMBELIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
XXX





DIKURANGI :
PERSEDIAAN BAHAN BAKU AKHIR
XXX






JUMLAH BAHAN BAKU YANG DIGUNAKAN
XXX





DITAMBAH :
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
XXX

DITAMBAH :
BIAYA OVERHAD PRODUKSI
XXX






TOTAL BIAYA PRODUKSI
XXX





DITAMBAH :
PERSEDIAAN AWAL BARANG DALAM PROSES
XXX

DIKURANGI :
PERSEDIAAN AKHIR BARANG DALAM PROSES
XXX






HARGA POKOK PRODUKSI
XXX





DITAMBAH :
SALDO AWAL PERSEDIAAN BRG JADI
XXX






BARANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL
XXX





DIKURANGI :
SALDO AKHIR PERSEDIAAN BARANG JADI
XXX






HARGA POKOK PENJUALAN
XXX




X. EFEK KESALAHAN PENCATATAN PERSEDIAAN DAN METODE PENYUSUTAN
Umumnya kesalahan pencatatan persediaan pada neraca dan laba / rugi menyangkut
masalah pemisahan Harga Pokok Penjualan dan Harga Pokok Barang yang tidak dijual.

Seharusnya kedua hal tersebut harus dipisahkan secara benar.
Kesalahan persediaan akan berpengaruh pada :       A. Likuiditas perusahaan (neraca)
                                                                                 B. Laba periodik           
Kesimpulan pengaruh kesalahan adalah :
1.       Apabila persediaan awal kurang dari yang seharusnya, maka laba bersih akan menjadi rendah.
2.       Apabila persediaan awal lebih dari yang seharusnya, maka laba bersih akan menjadi tinggi.
3.       Apabila persediaan akhir kurang dari yang seharusnya, maka laba bersih akan menjadi tinggi.                                                                                                                                        
4. Apabila persediaan akhir lebih dari yang seharusnya, maka laba bersih akan menjadi rendah.  

METODE PENYUSUTAN
Metode penyusutan pada dasarnya dirancang atas dasar faktor-faktor tertentu contohnya : faktor waktu, faktor penggunaan. Metode penyusutan yang berdasarkan kepada faktor waktu antara lain :
1).     Metode Garis Lurus
Dimana metode ini , beban penyusutan tiap tahun penggunan aktiva tetap jumlahnya sama.
Penyusutan   =  Harga perolehan – Nilai Residu
Usia Ekonomis
2).     Metode Beban Menurun yaitu :
a).  Metode Jumlah Angka Tahun
Metode ini penyusutan untuk tiap tahun jumlahnya menurun
Penyusutan :     Sisa usia aktiva tetap x jmlh  yang disusutkan
Jmlh angka tahun usia
b).  Metode Menurun Ganda
Penyusutan ditetapkan atas dasar prosentase tertentu yang dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkutan.
Sedangkan metode penyusutan yang didasari kepada faktor penggunaanya, terdiri dari :
1.     Metode Satuan Jam Kerja
Metode ini, beban penyusutan ditetapkan atas dasar jam kerja yang dapat dicapai dalm periode yang bersangkutan .
B. penyusutan : jam kerja yg dicapai x tarif penystan tiap jam kerja
Tarif penyusutan tiap jam kerja :    harga perolehan –nilai residu
Taksiran jam kerja yg dpt dicapai
2.      Metode Satuan Hasil Produksi
Metode ini sama dengan satuan jam kerja, yaitu berdasarkan kepada faktor penggunaannya.

Metode penyusutan faktor penggunaan:

·         metode jam jasa : pembelian aktiva mengambar jumlah jasa yang dibeli
·         metode untuk produksi : suatu aktiva diperoleh untuk jasa yang dapat diberikannya dalam bentuk hasil produksi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar