MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA
NAMA : INDRI AGUSTIAN F
NPM : 23212717
KELAS: 2EB25
A.
Perencanaan Sumber Daya Manusia
1.
Pengertian, dan tujuan perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan
sumber daya manusia (SDM) merupakan fungsi yang pertama-tama harus dilaksanakan
dalam organisasi. Perencanaan SDM adalah langkah-langkah tertentu yang diambil
oleh manajemen guna menjamin bahwa bagi
organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan,
jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Kesemuanya itu dalam
rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan.
Tampak
bahwa kata tepat merupakan kata kunci dalam berbagai kontekstual yang mencakup:
a.
Penunaian kewajiban sosial organisasi
b.
Pencapaian tujuan organisasi, dan
c.
Pencapaian tujuan-tujuan pribadi daripada anggota organisasi tersebut.
2.
Tujuan perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan
SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi
dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang
ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari
mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Untuk mendukung para
pimpinan yang mengoperasikan departemen-departemen atau unit-unit organisasi
dalam perusahaan sehingga manajemen SDM harus memiliki sasaran, seperti :
3.
Faktor yang mempengaruhi perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan
sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baikk yang berasal
dari dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun yang berasal dari
lingkungan organisasi (eksternal)
a.
Faktor-faktor eksternal
Yang dimaksud dengan faktor-faktor
eksternal adalah berbagai hal yang
pertumbuhan dan perkembangannya berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya. Kiggundu, seperti telah dijelaskan sebelumnya, menyebutkan
bahwa yang tergolong faktor-faktor eksternal:
1)
Teknologi
2)
Sosial budaya
3)
Politik, dan
4)
Ekonomi
Sedangkan
S.P. Siagian memperluasnya menjadi enam faktor, meliputi:
1)
Situasi ekonomi
2)
Sosial budaya
3)
Politik
4)
Peraturan perundang-undangan
5)
Teknologi, dan
6)
Pesaing.
Sebenarnya
dalam keempat faktor yang dikemukakan oleh Kiggundu juga sudah termasuk faktor
administrasi dan hukum tersebut yang dikemukakan oleh S.P. Siagian tersebut.
b.
Faktor-faktor internal
Yang
dimaksud dengan faktor-faktor internal adalah berbagai kendala yang terdapat di
dalam organisasi itu sendiri. Faktor internal, menurut S.P Siagian adalah :
1)
Rencana strategik
2)
Anggaran
3)
Estimasi produksi dan penjualan
4)
Usaha atau kegiatan baru, dan
5)
Rancangan organisasi dan tugas pekerjaan.
Sedangkan
Kiggundu mengemukakan bahwa faktor-faktor internalnya meliputi:
1)
Sistem informasi manajemen dan organisasi
2)
Sistem manajemen keuangan
3)
Sistem marketing dan pasar, dan
4)
Sistem manajemen pelaksaan.
Antara
faktor-faktor tersebut, baik internal maupun eksternal, saling berinteraksi dan
berpengaruh. Perencanaan sumber daya manusia harus bertitik tolak dari
pengkajian terhadap faktor-faktor tersebut.
4.
Hubungan perencanaan sumber daya manusia dengan anggaran
Antara
manajemen sumber daya manusia dengan anggaran terdapat hubungan yang sangat
erat. Pengaruh nilai terdahadap perencanaan sumber daya manusia sangat jelas
pada hubungan ini. Hubungan tersebut dapat dilihat dalam beberapa hal sebagai
berikut:
a.
Anggaran merupakan pusat pertemuan antara politik dengan administrasi publik,
dan merupakan proses lewat mana konflik-konflik politik diatasi dan
diterjemahkan ke dalam program-program kongkret melalui pengalokasian
sumber-sumber daya yang langaka ke
tujuan-tujuan program
b.
Karena gaji dan tunjangan-tunjangan merupakan 50 hingga 70 % dari pengeluaran
instansi pemerintah, nota keuangan yang paling vital yang disampaikan oleh
pimpinan eksekutif, atau dianggarkan oleh lembaga legislatif, merupakan
pengeluaran untuk gaji dan tunjangan. Alat yang paling umum digunakan oleh
lembaga legislatif untuk mempengaruhi besarnya dan arah dari program instansi
adalah pembatasan anggaran atas sejumlah
kedudukan yang dialokasikan untuk suatu instansi, dan tingkat gaji dan
tunjangan yang diperuntukkan bagi jabatan-jabatan instansi pemerintah. Oleh
karena itu persiapan anggaran dan proses persetujuan merupakan sarana melalui
mana lingkup dari pada administrasi
publik berhubungan dengan konteks politik lebih luas.
d.
Perencanaan sumber daya manusia merupakan aspek manajemen kepegawaian
pemerintah yang menjembatani antara lingkungan politik luar dan
aktivitas-aktivitas inti seperti analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, evaluasi
pekerjaan dan imbalan/kompensasi.
5. Anggaran dan
manejemen keuangan
Anggaran
Suatu
perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan. Agar tujuan tersebut
dapat tercapai diperlukan suatu perencanaan dan pengendalian yang baik melalui
anggaran
Pengertian
Anggaran
Pengertian
anggaran menurut M. Munandar dalam bukunya “Budgeting, Perencanaan Kerja,
Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja”, yaitu :“Anggaran adalah suatu
rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi segala kegiatan,
yang dinyatakan dalan unit (kesatuan) moneter dan berlangsung untuk jangka
waktu (periode) tertentu yang akan datang”.
Pengertian
anggaran menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen”, sebagai berikut :
“Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif,
yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang
mencakup jangka waktu satu tahun”.
Sedangkan
pengertian anggaran menurut Narumondang Bulan Siregar dalam bukunya “Penyusunan
Anggaran Perusahaan Sebagai Alat Manajemen Dalam Pencapaian Tujuan”, menyatakan
bahwa : “Anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari
pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi, dan
pengawasan”. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran
merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematik yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam kesatuan moneter, berlaku untuk
jangka waktu tertentu yang akan datang dan merupakan tanggungjawab pelaksanaan
fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Macam-macam
Anggaran
Anggaran
yang lengkap dan menyeluruh terdiri dari beberapa unsur yang masing-masing
unsur merupakan suatu paket anggaran yang dapat dibedakan satu dengan yang
lainnya.
Menurut
M. Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”, anggaran dapat
dikelompokkan dari beberapa sudut pandang berikut ini :
Menurut
Dasar Penyusunan
Menurut
Cara Penyusunan
Menurut
Jangka Waktunya
Menurut
Bidangnya
Adapun
penjelasan dari pengelompokan anggaran tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Menurut
Dasar Penyusunan, anggaran terdiri dari :
Anggaran
Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas tertentu
dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada
tingkat-tingkat aktivitas kegiatan yang berbeda.
Anggaran
Tetap, anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.
Anggaran tetap disebut juga anggaran statis.
Menurut
Cara Penyusunan, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran
Periodik, anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu dan pada umumnya
periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
b.Anggaran
Kontinu, anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah
dibuat (misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat
dalam setahun mengalami perubahan).
Menurut
Jangka Waktunya, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran
Jangka Pendek, adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu paling lama satu
tahun(misalnya anggaran untuk keperluan modal kerja).
b.Anggaran
Jangka Panjang, adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun (misalnya anggaran untuk keperluan investasi barang modal atau disebut
juga anggaran modal).
Menurut
Bidangnya, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran
Operasional, adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi.
Anggaran Operasional terdiri dari :
·
Anggaran Penjualan
·
Anggaran Biaya Pabrik
·
Anggaran Beban Usaha
·
Anggaran Laporan Laba Rugi
b.Anggaran
Keuangan, adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran Keuangan
antara lain terdiri dari :
·
Anggaran Kas
·
Anggaran Piutang
·
Anggaran Persediaan
·
Anggaran Utang
·
Anggaran Neraca
Karakteristik
Anggaran
Karakteristik
anggaran yang dinyatakan oleh Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan dalam
bukunya “Sistem Pengendalian Manajemen” yang diterjemahkan oleh F.X. Kurniawan
Tjakrawala, mengatakan bahwa anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut :
Anggaran memperkirakan keuntungan yang potensial dari unitusaha
Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung
dengan jumlah non moneter
Biasanya meliputi waktu selama satu tahun
Merupakan perjanjian manajemen, bahwa manajer setuju untuk bertanggung jawab
untuk mencapai tujuan dari anggaran
Usulan anggaran diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari
pembuat anggaran
Sekali setuju anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu
Secara berkala kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran dan
perbedaannya dianalisis dan dijelaskan
Manfaat
Anggaran
Menurut
M. Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”, manfaat anggaran yaitu :
Dengan
adanya anggaran segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan utama,
dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai, dapat memotifasi
pegawai, menimbulkan tanggung jawab tertetu pada pegawai, menghindari
pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu, dan sebagai sumber dana seperti
tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin
Sedangkan
menurut Winardi dalam buku “Penyusunan Anggaran Perusahaan Sebagai Alat
Manajemen Dalam Pencapaian Tujuan, manfaat anggaran yaitu :
Dengan
adanya anggaran akan terdapat perencanaan terpadu, terdapatnya pedoman
pelaksanaan kegiatan perusahaan, terdapat alat koordinasi dalam perusahaan,
terdapat alat pengawas yang baik, serta akan terdapatnya alat evaluasi kegiatan
perusahaan
Dari
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran sangat bermanfaat bagi
manajemen karena anggaran menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan perusahaan,
yang juga berfungsi sebagai standar untuk menilai prestasi dimasa yang akan
datang, juga sebagai alat perencanaan, pedoman pelaksanaan kegiatan, alat
pengkoordinasian, alat pengawasan, dan alat evaluasi kerja.
Penyusunan Anggaran
Menurut
Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen (Konsep, Manfaat dan Rekayasa)”,
yang dimaksud dengan penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :
Penyusunan
anggaran merupakan proses penetapan peran setiap manajer dalam melaksanakan
program anggaran.
Penyusunan
anggaran biasanya dilaksanakan oleh komite anggaran, komite tersebut anggotanya
terdiri atas para manager pelaksana fungsi-fungsi pokok perusahaan sesuai
dengan prinsip keperansertaan. Anggota tersebut meliputi manager pemasaran,
manager produksi, manager teknik, manager keuangan, dan manager akuntansi
Manajemen Keuangan
Definisi
Manajemen Keuangan menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang
diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Sedangkan
Definisi Manajemen Keuangan menurut para ahli dapat Anda baca dibawah ini :
Liefman :
Manajemen Keuangan merupakan usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang
untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
Suad
Husnan : Manajemen Keuangan ialah manajemen terhadap fungsi-fungsi
keuangan.
Grestenberg :
how business are organized to acquire funds, how they acquire funds, how the
use them and how the prof ts business are distributed.
James
Van Horne : Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan
dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
J.
L. Massie : Manajemen keuangan adalah kegiatan operasional bisnis yang
bertanggung jawab untuk memperoleh dan menggunakan dana yang diperlukan untuk
sebuah operasi yang efektif dan efisien.
Howard
& Upton : Manajemen keuangan adalah penerapan fungsi perencanaan &
pengendalian fungsi keuangan.
JF
Bradley : Manajemen keuangan adalah bidang manajemen bisnis yang ditujukan
untuk penggunaan model secara bijaksana & seleksi yang seksama dari
sumber modal untuk memungkinkan unit pengeluaran untuk bergerak ke arah
mencapai tujuannya.
Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan
Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian
apabila
suatu
saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.
Seorang manajer juga
harus
mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak
diinginkan.
Tujuan
normatif manajemen keuangan adalah mazimization wealth of stockholders atau
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai
perusahaan.
Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan
memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang
mempertimbangkan faktor risiko.
Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain
yang berkaitan dengan perusahaan.
Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas
daripada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
Tidak mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan
eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.
Nilai
perusahaan yang belum go-publik dapat diukur dengan harga jual seandainya
perusahaan tersebut dijual. Jadi tidak hanya nilai asset (laporan di neraca)
tetapi diperhitungkan juga tingkat risiko usaha, prospek perusahaan, manajemen
lingkungan kerja dan sebagainya. Indikasi nilai perusahaan adalah:
Perusahaan belum/tidak go-publik: harga seandainya perusahaan dijual
Perusahaan go-publik: harga saham yang dijual belikan di pasar modal.
Dari
indikasi tersebut dapat ditarik pengertian:
Memaksimalisasi nllai perusahaan tidak sama dengan memaksimalisasi laba:
Perusahaan bisa saja meningkatkan laba dengan cara mengeluarkan saham dengan
hasll penjualan saham dlinvestaslkan pada deposlto atau obllgasl pemerintah.
Dengan cara ini dijamin laba akan besar tetapl keuntungan per lembar saham akan
menurun, karena jumlah lembar saham yang beredar bertambah, sehlngga kondlsl
perusahaan tldak balk.
Terminologl profit memlllki pengertian ganda, dlsebabkan terdapat banyak
definlsl profit.
Memaksimalkan nilai perusahaan tidak sama dengan memaksimalkan laba per~lembar
saham (earning per share = EPS) alasannya:
Tujuan memaksimalisasi laba tidak memperhatikan waktu dan lamanya keuntungan
yang diharapkan.
Tidak mempertimbangkan risiko atau ketidakpastian dari keuntungan di masa yang
akan datang. Jika suatu usulan mengandung risiko yang besar, maka kenaikan
keuntungan per lembar saham akan diikuti dengan penurunan harga saham.
Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut
ini penjelasan singkat tentang fungsi-fungsi yang ada didalam manajemen
keuangan :
1.
Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta
kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2.
Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat
detail pengeluaran dan pemasukan.
3.
Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang
ada dengan berbagai cara.
4.
Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk
operasional kegiatan perusahaan.
5.
Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan
mengamankan dana tersebut.
6.
Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan
sistem keuangan pada perusahaan.
7.
Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang
ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8.
Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan
sekaligus sebagai bahan evaluasi
5. Forecasting sumber daya manusia
Ada beberapa metode forecasting sumber daya
manusia yang disajikan disini, yakni:
a.
Inkrementalisme/dekrementalisme
Merupakan metode perkiraan yang
memproyeksikan perubahan-perubahan garis lurus dalam kebutuhan-kebutuhan
pegawai berdasarkan fluktuasi-fluktuasi anggaran.
b.
Collective opinion
Teknik yang secara luas dipakai oleh
collective opinion adalah teknik forcast. Teknik ini pertama-tama meliputi
pengumpulan informasi dari berbagai sumber di dalam dan di luar instansi dan
kemudian mencapai kesempatan kelompok mengenai penafsiran data tersebut.
Informasi ini dikaitkan dengan faktor-faktor luar seperti perundang-undangan
yang mendukung, batas maksimum pegawai dan anggaran, peruban-perubahan dalam
instansi atau tujuan-tujuan. Tujuan-tujuan affirmative action, tawar menawar
bersama, atau tekanan-tekanan untuk daya tanggap politik. Faktor- faktor
intrnal tentu mencakup pemakaian sumber daya manusia yang ada,
kebutuhan-kebutuhan staffing yang diproyeksikan, atau perubahan dalam prioritas-prioritas
program.
c.
Categorical and cluster forecasting.
Ini biasanya dipakai untuk tingkat
makro. Teknik ini memperkirakan kebutuhan-kebutuhan lebih lanjut untuk berbagai
kelompok kedudukan, seperti dokter, hukum, dan manajer. Teknik cluster
memperkirakan kelompok-kelompok bersama kedudukan-kedudukan tersebut dengan
syarat-syarat keterampilan umum dan mereka tidak dituntut untuk
kedudukan-kedudukan lain untuk berfungsi. Ini sangat sering dipakai dalam
organisasi-organisasi besar.
d.
Modeling
Sebagaian metode ini menggunakan metode
matematis dan komputer dan sebagian tidak.
Para manajer harus menggunakan
teknik-teknik tersebut untuk memperkirakan permintaan dan penawaran sumber daya
manusia. Dalam hal ini dipengaruhi sejumlah faktor di dalam dan di luar
instansi, di antaranya adalah keadaan ekonomi, tingkat teknologi, sistem
pendidikan, persaingan para majikan, sifat dasar dari pasar tenaga kerja,
sistem kompensasi dari instansi, jumlah lowongan, dan praktek-praktek rekrutmen
dari instansi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar