ANALISIS
LAPORAN LABA/RUGI PADA BANK SYARIAH MANDIRI
UNTUK
MEMPERTAHANKAN KEUNTUNGAN PERIODE
2005-2011
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dunia perbankan saat ini menjadi salah satu
sektor industri yang berkembang pesat di indonesia. Pasca krisis ekonomi dan
moneter yang dialami oleh Indonesia pada tahun 1997-1998. Peristiwa ini sangat
membawa dampak negatif bagi sendi kehidupan masyarakat, dan bahkan dunia
perbankan yang didominasi oleh perbankan konvensional pun turut dalam krisis
yang luar biasa tersebut.
Untuk itu Pemerintah akhirnya merestrukturisasi
dan merekapitalisasi bank-bank yang ada di Indonesia. Dan disaat yang bersamaan
Pemerintah pun melakukan penggabungan (merger) 4 Bank yaitu Bank Dagang
Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo dimerger menjadi satu Bank baru yang diberi nama
dengan PT. Bank Mandiri (Persero).
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta
membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Hal ini sesuai dengan
diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998 yang memberi peluang Bank Umum untuk
melayani transaksi Syariah (dual Banking system).
Dari pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum
yang tepat untuk melakukan konversi Bank Susila Bakti yang dimiliki oleh
Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota
Prestasi dari Bank Konvensional menjadi Bank Syariah yang diberi nama menjadi
Bank Syariah Mandiri yang tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23
tanggal 8 September 1999.
Penulis melakukan penelitian di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bandung dengan menganalisis Laporan Laba/Rugi Bank. Berikut
perolehan Laba/Rugi Bank Syariah Mandiri (BSM) dari tahun 2005 sampai dengan
2011.
PT Bank Syariah Mandiri (selanjutnya
disebut Bank) didirikan pertama kali dengan namaPT Bank Industri Nasional
disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial BankingCorporation
Ltd, berkantor pusat di Jakarta, berdasarkan Akta No.115 tanggal 15 Juni
1955dibuat dihadapan Meester Raden Soedja, Notaris di Jakarta. Akta mana telah
mendapatpengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia (d/h MenteriKehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan
No.J.A.5/69/23 tanggal 16 Juli1955, dan telah didaftarkan pada buku register di
Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatandibawah No.1810 tanggal 6 Oktober 1955,
serta telah diumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia No.37 tanggal 8 Mei
1956, Tambahan No.390.
1.2 Tujuan Penulisan :
¢ Untuk mengetahui
perkembangan laba/rugi pada Bank Syariah Mandiri periode tahun 2005-2011.
¢ Untuk mengetahui
kendala/solusi yang dilakukan oleh pihak bank dalam mempertahankan tingkat
keuntungan bank.
¢
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Bank
·
Dalam RUU Nomor 10 tahun 1998 disebutkan bahwa Bank Umum
merupakan Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara Konvensional atau
berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
·
Menurut Rivai, Veithzal., 2007 Bank Syariah adalah Bank
yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, yaitu aturan
perjanjian berdasarkan hukum Islam antara Bank dan pihak lain untuk penyimpanan
dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan
sesuai Syariah.
2.2
Laporan
Keuangan Bank
v Menurut Kasmir,
2004 laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara
keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang
sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga
menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu periode.
v Laporan keuangan
Bank Umum Syariah menurut Rivai, Veithzal., 2007 terdiri dari: laporan neraca,
laporan komitmen dan kontinjensi, dan laporan laba-rugi.
v Laporan laba-rugi
menurut Rivai, Veithzal., 2007 merupakan laporan mengenai jumlah kumulatif dari
pendapatan dan beban dalam rupiah dan valuta asing sejak awal tahun buku sampai
dengan tanggal laporan.
Laporan Laba Rugi PT Bank Syariah Mandiri pada Tahun
2005 dan 2006
Laporan Laba Rugi PT Bank Syariah Mandiri pada Tahun
2005 dan 2006
Grafik Laporan Laba/Rugi PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2005-2011
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa perolehan laba pada tahun 2005-2006 mengalami penurunan hal ini dikarenakan pada tahun
tersebut kurangnya strategi marketing yang dilakukan BSM yang mengakibatkan
pendapatan pada jual-beli menurun, dan adanya biaya operasional seperti beban
administrasi dan beban umum yang meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2005.
Grafik Perkembangan
laba/rugi bank Syariah Mandiri Periode 2005-2011
Solusi/Kendala pihak bank dalam
mempertahankan tingkat keuntungan bank
¢ Pada tahun 2006
kendala yang dihadapi oleh BSM adalah dikarenakan adanya renovasi pembangunan
dalam rangka pembukaan Kantor Cabang baru dan adanya biaya pengurusan ijin
pembukaan Kantor Cabang baru tersebut.
¢ Untuk itu solusi
yang dihadapi adalah dengan cara adanya penyisihan kerugian aset produktif dan
non-produktif sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI),
untuk aktiva tetap tertentu diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko
lainnya berdasarkan paket polis tertentu.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Ø Pada tahun 2006
tingkat keuntungan BSM menurun dikarenakan oleh kurangnya strategi marketing,
adanya biaya operasional yaitu untuk renovasi pembangunan Kantor Cabang baru,
adanya piutang murabahah dan pembiayaan yang digolongkan macet.
Ø Solusi yang
digunakan Bank Syariah Mandiri adalah dengan adanya penyisihan kerugian aset
produktif dan non-produktif sesuai denga Peraturan Bank Indonesia (PBI), bagi
hasil dari penempatan pada Bank Lain dapat menutup kerugian.
3.2 Saran
Ø Strategi marketing
perlu ditingkatkan kembali agar tidak terjadi penurunan laba di massa yang akan
datang.
Ø Dalam menyalurkan
pembiayaan perlu dikaji dan diteliti ulang agar tidak terjadinya pembiayaan
yang macet.
Ø Giro Wajib Minimum
(GWM) BSM perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar kepercayaan para investor
dapat bertambah.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar